Blog

Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.

Kamis, 23 Mei 2019 00:51

Gottesdienst / Ibadah 26.05.2019

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 26. Mai 2019
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

Johannes 16, 23 - 33

An dem Tag werdet ihr mich nichts fragen.
Wahrlich, wahrlich, ich sage euch: Wenn ihr den Vater um etwas bitten werdet in meinem Namen, wird er's euch geben. 24 Bisher habt ihr um nichts gebeten in meinem Namen. Bittet, so werdet ihr nehmen, dass eure Freude vollkommen sei.
25 Das habe ich euch in Bildern gesagt. Es kommt die Zeit, dass ich nicht mehr in Bildern mit euch reden werde, sondern euch frei heraus verkündigen von meinem Vater. 26 An jenem Tage werdet ihr bitten in meinem Namen. Und ich sage euch nicht, dass ich den Vater für euch bitten will; 27 denn er selbst, der Vater, hat euch lieb, weil ihr mich liebt und glaubt, dass ich von Gott ausgegangen bin. 28 Ich bin vom Vater ausgegangen und in die Welt gekommen; ich verlasse die Welt wieder und gehe zum Vater.
29 Sprechen zu ihm seine Jünger: Siehe, nun redest du frei heraus und nicht mehr in Bildern. 30 Nun wissen wir, dass du alle Dinge weißt und bedarfst dessen nicht, dass dich jemand fragt. Darum glauben wir, dass du von Gott ausgegangen bist. 31 Jesus antwortete ihnen: Jetzt glaubt ihr? 32 Siehe, es kommt die Stunde und ist schon gekommen, dass ihr zerstreut werdet, ein jeder in das Seine, und mich allein lasst. Aber ich bin nicht allein, denn der Vater ist bei mir. 33 Das habe ich mit euch geredet, damit ihr in mir Frieden habt. In der Welt habt ihr Angst; aber seid getrost, ich habe die Welt überwunden.

(Lutherbibel 2017)

Predigt: Pfarrer Dr. Jörg Bickelhaupt (Zentrum Oekumene der EKHN und der EKKW)

Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag - Rogate

Liturgie: Frau Tinur Siahaan
Musik: Frau Paula Simanjuntak
Bibellesung: Herr Yosua Rondonuwu
Kindergottesdienst: Frau Tyagita Amurwani und Herr Viktor Aritonang
Abkündigung: Herr Jens Balondo
Verpflegung: Sukacita
Schlüsseldienst: Kirchenvorstand

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Saalgasse 15 (EVA) statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 26 Mei 2019
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

Yohannes 16, 23-33

Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. 26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, 27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. 28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
29 Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. 30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah." 31 Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang? 32Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. 33Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Khotbah: Pfarrer Dr. Jörg Bickelhaupt (Zentrum Oekumene der EKHN und der EKKW)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Kantate

Liturgi: Ibu Tinur Siahaan
Musik: Ibu Paula Simanjuntak
Pembacaan Alkitab: Sdr Yosua Rondonuwu
Sekolah Minggu: Sdri Tyagita Amurwani dan Sdr Viktor Aritonang
Berita Jemaat: Bpk Jens Balondo
Konsumsi: Sukacita
Kunci: Majelis Jemaat

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).
Published in Gottesdienst / Ibadah
Rabu, 22 Mei 2019 12:07

Doa Kota 21.05.2019

[In deutscher Sprache]

Khotbah kemarin di Alte Nikolaikirche dari Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut.

Saudara dan saudari yang terkasih,

Konflik didunia ini, dari dahulu sampai sekarang akarnya sama, yaitu ketidakadilan. Terjadi konflik antara kelompok kecil kaya yang menguasai tanah dan kelompok besar miskin karena tidak punya tanah.

Di Indonesia kelompok kecil yang menguasai tanah ini, membuat perkebunan kelapa sawit yang besar. Mereka merombak hutan tropis, sehingga lingkungan menjadi rusak. Sementara rakyat miskin yang tidak memiliki atau memiliki tanah tapi hanya tanah kecil, tidak punya alat-alat pertanian untuk membuat pertanian yang produktif.

Adakah solusi mengatasi konflik karena ketidak adilan itu?

Firman Tuhan dalam Mikha 4, 2-3 mengatakan: „Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Allah tidak menghendaki konflik kekerasan.  Lalu bagaimana mengatasi kekerasan? Caranya merubah alat kekerasan menjadi alat yang produktif untuk kepentingan semua pihak. Pedang dan tumbak yang dipakai untuk membunuh sesama manusia, diubah menjadi alat pertanian seperti mata bajak dan pisau pemangkas.

Negara-negara maju seperti USA, Rusia dan Jerman membuat senjata moderen. Harganya sangat mahal. Sementara yang membeli alat-alat perang itu adalah negara-negara miskin.

Bayangkan jika senjata pembunuh berharga miliaran dollar itu dialihkan menjadi alat-alat pertanian, atau rumah sakit dan sekolah-sekolah. Pasti peperangan kita bisa cegah. Kalau peperangan bisa dihindari, maka kita tidak akan mengalami krisis pengungsi.

Pengungsi itu sudah terjadi sejak jaman dahulu. Orang mengungsi karena peperangan. Jadi solusi mengatasi pengungsi adalah cegah peperangan, buatlah aksi perdamaian.

Yesus datang dibumi ini untuk membawa damai. Gereja adalah alat untuk perdamaian. Karena itu kita berkumpul disini untuk berdoa dan ikut berjuang untuk perdamaian. Selalu, lebih indah berdamai dari pada berperang.

Yesus berkata dalam Matius 5,9 „Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah“.

Amin.


Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Frankfurt (ACK) merayakan "Doa-Kota" secara ekumenis untuk perdamaian dan rekonsiliasi pada hari Selasa minggu ketiga stiap bulan, pukul 18:00 sore, di Alte Nikolaikirche di Römerberg. Doa untuk perdamaian diselenggarakan atas inisiatif jemaat-jemaat di Frankfurt.
Doa-Kota dimaksudkan untuk ikut menggumuli penderitaan orang-orang di muka bumi ini, yang mengalami perlakuan ketidakadilan dan kekerasan dan untuk mendoakan mereka.

Doa-Kota berikutnya:
Selasa, 18.6.2019 jam 6:00 sore: Pendeta Veit Dinkelacker

Published in Gottesdienst / Ibadah
Cookies make it easier for us to provide you with our services to EIKG / JKI. With the usage of our services you permit us to use cookies. Your settings will be saved for 365 days.