Blog

Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.

JKI Admin

JKI Admin

Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Pendeta / Wakil Ketua), Pdt. Oktam Lago (Wakil Ketua II Sinode GPID / Bidang Pembinaan Warga Gereja), Pdt. Yeni Sangkalia (Wakil Sekretaris / Bidang Personalia), Frank Madrikan (Majelis / Bidang Dialog Antaragama dan Budaya), Pdt. Gusti Bagus Andonikus (Sekretaris Umum), Pdt. Dr. Alexander Zeth Rondonuwu, M. Teol (Ketua Umum Sinode GPID), Jens Balondo (Ketua Majelis Jemaat)

[In deutscher Sprache]

Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) didirikan pada tahun 1965 dan saat ini memiliki anggota 50.000 jiwa di 173 Jemaat. GPID mencoba untuk mengembangkan tingkat pendidikan di wilayah pelayanan melalui pelayanan dibidang persekolahan dan kursus pelatihan lanjutan dan juga pelayanan penting yaitu untuk memelihara secara konsisten hubungan antaragama yang damai.

Sudah hampir 2 tahun bencana gempa dan tsunami yang dahsyat melanda pulau Sulawesi, Indonesia. "Bahkan lebih buruk dari gempa bumi dan tsunami yaitu Likuifaksi yang disertai banjir lumpur dalam jumlah besar, yang menelan segalanya, membelah tanah dan jalan menjadi bagian potongan-potongan, menelan manusia dan bangunan hanya dalam hitungan detik," demikianlah yang disimpulkan oleh Hans Heinrich, seorang penghubung Indonesia dari Evangelical Mission in Solidarity (EMS), atas penyampaian dari seorang yang nyaris dari bencana pada 28 September 2018.

Gereja-gereja di Jerman, dan banyak jemaat-jemaat serta penyumbang pribadi telah mengumpulkan lebih dari 100.000 Euro untuk bantuan darurat dan pembangunan kembali.

Juga sumbangan dari jemaat kami Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main sebagian telah digunakan untuk pertolongan pertama dan sebagian besar anggaran, yang belum digunakan, yaitu untuk pembangunan kembali Pusat Pembinaan dan Pendidikan Warga Gereja sekaligus Pusat Dialog Antaragama.

Di tengah tengah pembangunan kembali yang sedang giat dijalankan, pimpinan gereja GPID saat ini menghadapi keprihatinan baru yaitu dengan adanya pandemi virus covid-19. Padahal pekerjaan sebelumnya yang sangat sulit belum selesai dikerjakan, dimana jemaat-jemaat terpaksa harus menggunakan tabungan dan pendapatan mereka untuk memperbaiki kerusakan atau membangun yang baru. Melalui bencana virus saat ini terpaksa para anggota jemaat harus lebih mengencangkan ikat pinggang mereka. Penghasilan yang diharapkan terus gagal.

Maret 2020: Pesan Pastoral Majelis Sinode GPID dalam menghadapi wabah COVID-19

Terkait dengan Pembangunan kembali Pusat Pembinaan dan Pendidikan Warga Gereja dan Pusat Dialog Antaragama Jono'oge yang adalah jantung pelayanan Gereja GPID, demikian Ketua Sinode Pdt. Dr. Alexander Rondonuwu mengatakan: "Kami harus segera menyelenggarakan pertemuan bagi para Pendeta, Majelis Jemaat yaitu para diaken dan penatua serta pekerja dan pemerhati gereja dari berbagai bidang. Dengan demikian akan memperkuat dimensi spiritual dari eksistensi Gereja"

Pertemuan dalam rangka dialog antaragama tidak dapat berjalan dalam situasi sulit saat ini. Secara mendasar keputusasaan dan frustrasi pribadi dialami oleh komunitas-komunitas.

Kunjungan kami yang direncanakan tahun ini harus dibatalkan karena situasi saat ini tidak memungkinkan. Karena itu kami Majelis Jemaat menganggap penting untuk melakukan kunjungan melalui virtual dengan pimpinan gereja Donggala. Meskipun jaringan internet terputus putus, tapi banyak informasi yang kami satu dengan lain dapat bagikan. Dengan cepat kami semua menyadari betapa pentingnya infrastruktur digital yang berfungsi dengan baik pada saat ini.

Apabila satu kemalangan bertemu dengan kemalangan lainnya di Indonesia, kita selalu terkesima dengan energi yang dimiliki masyarakat Indonesia untuk bangkit kembali, pengharapan tidak pupus dan terus mengerjakan bersama. Akan hal itu dengan kepastian tentunya juga dengan orang-orang yang berpengharapan dari GPID yang tidak acuh tak acuh dalam berupaya terus melayani. Para pendeta berusaha keras untuk mencapai batas kemampuan mereka. Gaji pendeta dan karyawan tidak dapat dibayarkan saat ini karena jemaat tidak memiliki kekuatan finansial seperti dulu.

Sampai saat ini kami bekerja sama erat dengan Gereja Protestan Indonesia Donggala. Alangkah baiknya kerjasama ini akan dikembangkan dan berlangsung jangka panjang melintasi generasi ke generasi.

#LeaveNoOneBehind!

GEREJA PROTESTAN INDONESIA DONGGALA (GPID)
Jl. Kijang Raya No. 14
Palu - Sulawesi Tengah
https://sinodegpid.org/id/welcome
Facebook Seite der GPID

Kamis, 27 Agustus 2020 00:20

Gottesdienst / Ibadah 30.08.2020

Bahasa Indonesia

Eine Anmeldung bis 4 Tage vor dem Gottesdienst (in der Regel Donnerstags) ist notwendig.
Die Anmeldung geschieht per Telefon oder E-Mail ans das Gemeindebüro.
Weitere Infos hier.

Datum: Sonntag, der 30. August 2020
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

1. Korintherbrief 3, 9–17

Denn wir sind Gottes Mitarbeiter; ihr seid Gottes Ackerfeld und Gottes Bau. 10 Nach Gottes Gnade, die mir gegeben ist, habe ich den Grund gelegt als ein weiser Baumeister; ein anderer baut darauf. Ein jeder aber sehe zu, wie er darauf baut. 11 Einen andern Grund kann niemand legen außer dem, der gelegt ist, welcher ist Jesus Christus. 12 Wenn aber jemand auf den Grund baut Gold, Silber, Edelsteine, Holz, Heu, Stroh, 13 so wird das Werk eines jeden offenbar werden. Der Tag des Gerichts wird es ans Licht bringen; denn mit Feuer wird er sich offenbaren. Und von welcher Art eines jeden Werk ist, wird das Feuer erweisen. 14 Wird jemandes Werk bleiben, das er darauf gebaut hat, so wird er Lohn empfangen. 15 Wird aber jemandes Werk verbrennen, so wird er Schaden leiden; er selbst aber wird gerettet werden, doch so wie durchs Feuer hindurch. 16 Wisst ihr nicht, dass ihr Gottes Tempel seid und der Geist Gottes in euch wohnt? 17 Wenn jemand den Tempel Gottes zerstört, den wird Gott zerstören, denn der Tempel Gottes ist heilig – der seid ihr.

(Lutherbibel 2017)
Live Stream:

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesiche Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Sonya Mboeik

Ehrenamtlicher Dienst zum 12. Sonntag nach Trinitatis

Liturgie: Viktor Aritonang
Gesang: Marina Subianto
Technik: Yosua Rondonuwu
Abkündigung / Eingang: Roselien Rehfeldt
Schlüsseldienst / Ausgang: Frank Madrikan
Kindergottesdienst: Riany Lengkong
(Bitte Kinder im Vorfeld ins neue Ev. Gemeindehaus, Hinter dem Lämmchen 8, Eingang Links, 1. OG bringen.)

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Bedingt der Corona Pandemie findet derzeit kein Gemeindetreff nach unserem Gottesdienst statt.

Zur Beachtung folgend die wichtigsten Punkte zur Teilnahme an unserem Gottesdienst in der Alten Nikolaikirche:

  • Ein- und Ausgang Regeln beachten.
  • Abstandsregelung von 1,5 Meter (Hausgemeinschaft dürfen zusammen sitzen)
  • Regel zur Mund-Nase-Bedeckung tragen (auf dem Platz können sie abgenommen werden)
  • Lieder werden durch Solist*in gesungen. Bitte nicht mitsingen.
  • Psalm Lesung, Glaubensbekenntnis und Vater Unser können ausgesprochen werden
  • Ausgelegte Liturgien bitte mitnehmen
  • Kollekte kann am Ausgang in einem Korb eingeworfen werden

----------------

Diperlukan paling lambat mendaftarkan diri 4 hari sebelum ibadah (jatuhnya setiap hari Kamis).
Pendaftaran dilakukan melalui telepon atau E-Mail ke kantor Jemaat.
Keterangan lebih lanjut disini.

Tanggal: Minggu, 30 Augustus 2020
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

1 Korintus 3, 9-17

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. 10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. 11 Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. 12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. 16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Live Stream:

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Sonya Mboeik

Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke-12 setelah Trinitatis

Liturgi: Viktor Aritonang
Prokantor: Marina Subianto
Teknik: Yosua Rondonuwu
Berita Jemaat / Pintu Masuk: Roselien Rehfeldt
Kunci / Pintu Keluar: Frank Madrikan
Sekolah Minggu: Riany Lengkong
(Dimohon agar anak-anak langsung dibawa ke ruang pertemuan Hinter der Lämmchen 8, pintu kiri, lantai 1 sebelum ke gedung Gereja.)

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Dikarenakan situasi pandemi korona, pertemuan jemaat setelah kebaktian Minggu tidak dapat diadakan.

Berikut ini adalah poin paling penting untuk menghadiri kebaktian di Gereja Alte Nikolai:

  • Perhatikan aturan alur masuk dan keluar.
  • Jaga jarak aman minimal 1,5 Meter.
  • Tutuplah mulut dan hidung dengan masker (di tempat duduk masker bisa dibuka kembali).
  • Harap jangan ikut beryanyi.
  • Pembacaan Masmur, Pengakuan Iman Rasuli dan Doa Bapa Kami bisa diucapkan dengan suara kecil.
  • Liturgi akan dibagikan di tempat duduk. Silakan dibawa jika meninggalkan tempat duduk.
  • Kotak persembahan akan disediakan di dekat pintu keluar (mohon juga menjaga jarak aman 1,5 meter untuk keluar).

Rabu, 19 Agustus 2020 18:23

Gottesdienst / Ibadah 23.08.2020

Bahasa Indonesia

Eine Anmeldung bis 4 Tage vor dem Gottesdienst (in der Regel Donnerstags) ist notwendig.
Die Anmeldung geschieht per Telefon oder E-Mail ans das Gemeindebüro.
Weitere Infos hier.

Datum: Sonntag, der 23. August 2020
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

Lukas 18, 9-14

Er sagte aber zu einigen, die überzeugt waren, fromm und gerecht zu sein, und verachteten die andern, dies Gleichnis: 10 Es gingen zwei Menschen hinauf in den Tempel, um zu beten, der eine ein Pharisäer, der andere ein Zöllner. 11 Der Pharisäer stand und betete bei sich selbst so: Ich danke dir, Gott, dass ich nicht bin wie die andern Leute, Räuber, Ungerechte, Ehebrecher, oder auch wie dieser Zöllner. 12 Ich faste zweimal in der Woche und gebe den Zehnten von allem, was ich einnehme. 13 Der Zöllner aber stand ferne, wollte auch die Augen nicht aufheben zum Himmel, sondern schlug an seine Brust und sprach: Gott, sei mir Sünder gnädig! 14 Ich sage euch: Dieser ging gerechtfertigt hinab in sein Haus, nicht jener. Denn wer sich selbst erhöht, der wird erniedrigt werden; und wer sich selbst erniedrigt, der wird erhöht werden.

(Lutherbibel 2017)
Live Stream 1/2:

Live Stream 2/2:

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesiche Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Ehrenamtlicher Dienst zum 11. Sonntag nach Trinitatis

Liturgie: Maria Weber
Gesang: Westy Bialke
Technik: Inke Rondonuwu
Abkündigung / Eingang: Vanessa Görner
Schlüsseldienst / Ausgang: Kirchenvorstand
Kindergottesdienst: Dwi Hariwati
(Bitte Kinder im Vorfeld ins neue Ev. Gemeindehaus, Hinter dem Lämmchen 8, Eingang Links, 1. OG bringen.)

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Bedingt der Corona Pandemie findet derzeit kein Gemeindetreff nach unserem Gottesdienst statt.

Zur Beachtung folgend die wichtigsten Punkte zur Teilnahme an unserem Gottesdienst in der Alten Nikolaikirche:

  • Ein- und Ausgang Regeln beachten.
  • Abstandsregelung von 1,5 Meter (Hausgemeinschaft dürfen zusammen sitzen)
  • Regel zur Mund-Nase-Bedeckung tragen (auf dem Platz können sie abgenommen werden)
  • Lieder werden durch Solist*in gesungen. Bitte nicht mitsingen.
  • Psalm Lesung, Glaubensbekenntnis und Vater Unser können ausgesprochen werden
  • Ausgelegte Liturgien bitte mitnehmen
  • Kollekte kann am Ausgang in einem Korb eingeworfen werden

----------------

Diperlukan paling lambat mendaftarkan diri 4 hari sebelum ibadah (jatuhnya setiap hari Kamis).
Pendaftaran dilakukan melalui telepon atau E-Mail ke kantor Jemaat.
Keterangan lebih lanjut disini.

Tanggal: Minggu, 23 Augustus 2020
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

Lukas 18, 9-14

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Live Stream 1/2:

Live Stream 2/2:

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke-11 setelah Trinitatis

Liturgi: Maria Weber
Prokantor: Westy Bialke
Teknik: Inke Rondonuwu
Berita Jemaat / Pintu Masuk: Vanessa Görner
Kunci / Pintu Keluar: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Dwi Hariwati
(Dimohon agar anak-anak langsung dibawa ke ruang pertemuan Hinter der Lämmchen 8, pintu kiri, lantai 1 sebelum ke gedung Gereja.)

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Dikarenakan situasi pandemi korona, pertemuan jemaat setelah kebaktian Minggu tidak dapat diadakan.

Berikut ini adalah poin paling penting untuk menghadiri kebaktian di Gereja Alte Nikolai:

  • Perhatikan aturan alur masuk dan keluar.
  • Jaga jarak aman minimal 1,5 Meter.
  • Tutuplah mulut dan hidung dengan masker (di tempat duduk masker bisa dibuka kembali).
  • Harap jangan ikut beryanyi.
  • Pembacaan Masmur, Pengakuan Iman Rasuli dan Doa Bapa Kami bisa diucapkan dengan suara kecil.
  • Liturgi akan dibagikan di tempat duduk. Silakan dibawa jika meninggalkan tempat duduk.
  • Kotak persembahan akan disediakan di dekat pintu keluar (mohon juga menjaga jarak aman 1,5 meter untuk keluar).

Rabu, 19 Agustus 2020 16:17

Dialog Permanen

[Deutscher Sprache]

Pandemi saat ini membuat kita semua disibukkan baik di tempat kerja, ditengah-tengah keluarga kita, maupun di Jemaat kita masing-masing. Bagaimana kami jemaat jemaat dari berbagai agama menghadapi situasi ini dan apa yang menjadi perhatian kami? Dimana letak perbedaan tantangan tantangan kami saat ini? Apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin? Itu yang menjadi topik tukar menukar kami.

Kami semua sangat senang karena kami bisa bertemu lagi setelah sekian lama (meskipun hanya secara virtual) dan kami bisa saling bertukar pikiran.

Dalam berdialog dengan perwakilan komunitas Muslim, Katolik dan Evangelis Indonesia, titik temu dengan cepat dapat ditemukan. Khususnya saat ini, kami sangat tergantung pada media virtual dan kami bersyukur bahwa kami semua memiliki generasi muda yang mengenal baik perkembangan teknologi saat ini. Menarik juga, media sosial yang mana yang digunakan. Jemaat Muslim tentunya adalah pelopor dalam hal ini. Tetapi kami juga menyadari dan harus menjadi perhatian kami yaitu betapa cepatnya generasi tua tersesat dalam penggunaan alat komunikasi seperti ini. Tentu saja kami bersyukur, bahwa budaya Indonesia menggingat kami untuk tidak meninggalkan siapa pun dan bersedia membantu sedapat mungkin. Ini adalah bagian dari pengetahuan kami tentang kedepan:

„Belajar dari pengalaman generasi sebelumnya dan menggabungkan yang baik dengan inovasi masa depan.“

Hasil dari percakapan tersebut, ketua Pemuda/I Katolik yang lama, tetapi juga baru-baru ini terpilih kembali sebagai ketua, Gregorius Gerardo (KMKI Hessen), mengusulkan untuk merencanakan webinar bersama dengan kaum muda Muslim dan Evangelis, di mana semua jemaat diundang. Pertemuan untuk persiapan akan dilakukan secara terpisah dengan Angga Firdaus (MMI) dan Frank Madrikan (JKI Rhein-Main).

Pada saat yang sama, kami juga saling tukar menukar informasi tentang topik pemilihan dewan/majelis, membandingkannya dan bagaimana hal ini dilakukan dimasing-masing Jemaat. Bagi kami JKI Rhein-Main telah ada aturan yang jelas dan dengan jadwal yang ditetapkam, yang dengan senang hati kami sharingkan.

Pada prinsipnya, kami semua menyambut dialog langsung ini, yang telah menjadi prinsip dasar kami bersama dan ini akan berlanjut dalam jangka panjang sampai pada generasi mendatang. Dengan demikian kami juga bisa menarik beberapa aspek positif dari pandemi korona ini.

Apakah dan bagaimana kebaktian ekumenis tahunan kita di bulan Oktober mendatang dengan Jemaat Katolik akan berlangsung, tergantung pada keadaan, kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan saudara dan saudari Katolik.

Untuk Hari Gereja Ekumenis kami pada tahun 2021, kami semua juga dapat memperkenalkan kerja sama antaragama yang ada. Menurut kami, percakapan dengan umat Islam harus diberikan "tempat penting" pada Hari Gereja Ekumenis mendatang.

Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan saling membagi (share) kepada ibu Ingrid & bapak Poltak Silaban dan bapak Kristyanto Putroko Hoke (pengurus) dari Masyarakat Katolik Indonesia di Frankfurt dan Sekitarnya (MKIF), bapak Tito Prabowo (Ketua 3 dan ketua Masjid) dan Angga Firdaus (bidang Dialog Antaragama) dari Masyarakat Muslim Indonesia Frankfurt e.V (MMI) dan Gerardo Gregorius (Ketua) dari Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia Hesse (KMKI Hesse).

Katholische Gemeinschaft in Frankfurt und Umgebung / Masyarakat Katolik Indonesia di Frankfurt dan Sekitarnya (MKIF)
c/o Sankt Antonius
Alexanderstr. 23
60849 Frankfurt am Main
https://www.mkif.de/

Indonesisch-Moslemische Gemeinde in Frankfurt & Umgebung e.V. / Masyarakat Muslim Indonesia Frankfurt (MMI)
Strahlenberger Weg 16
60599 Frankfurt am Main
https://www.masjidindonesia.de

Indonesische Katholische Jugend Hessen / Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia Hessen (KMKI Hessen)
c/o Sankt Antonius
Alexanderstr. 23
60849 Frankfurt am Main
https://kmki.net/

Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main / Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI)
Saalgasse 15-17
60311 Frankfurt am Main
https://www.jki-rhein-main.de

Mitten in der Corona Zeit fand turnusgemäß der Wechsel zum Amt des Generalkonsuls in Frankfurt am Main statt.

Zu einem Online-Meeting hatte der neue Generalkonsul Acep Somantri eingeladen. An seiner Seite waren auch seine Frau Lilies Ekawaty Somantri und aus dem Bereich Presse, Soziales und Kultur, die Konsulin und Botschaftsrätin Risa Wahyu Surya Wardhani.

Unser Vorsitzender, Jens Balondo vetrat hierzu unsere Gemeinde. Er stellte sich kurz vor und beschrieb anschließend das Gemeindeprofil als Gemeinde (indon. Version) in und mit der Evangelischen Kirche in Hessen und Nassau. Im gleichen Zuge berichtete er über die interreligiöse und ökumenische Zusammenarbeit mit der Indonesisch-moslemische Gemeinde (MMI) und den katholischen Gemeinden MKIF und KMKI. Im kulturellen Bereich erwähnte er ebenfalls die gute Kooperationsarbeit mit der Tanzgruppe Pesona Indonesia & Friends.

Generalkonsul Acep Somantri lud zum Online-Meeting ein.

Stationen von Herr Acep Somantri waren u.a. die indonesischen Botschaft in Washington DC und die Permanent Mission of the Republic of Indonesia in Genf. Bevor er das Exequatur als Generalkonsul mit dem Konsularbezirk der Bundesländer Hessen, Baden-Württemberg, Bayern, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz und Saarland aufnahm, war Acep Somantri als Büroleiter der Internationalen Zusammenarbeit und im Gesundheitsministerium in Indonesien tätig.
Als Familie mit drei Kindern freuen sie sich auf die kommenden Jahre hier in Deutschland.

Ein gewohntes Kennenlerntreffen im Gästehaus des Konsuls mit weiteren Vertretern der indonesischen und deutschen Organisationen konnte bedingt der Pandemie nicht stattfinden.
Auch die jährliche Fahnenzeremonie zum 75. Unabhängigkeitstag Indonesiens wird online live im Netz übertragen.

Wir freuen uns auf eine weiterhin gute Zusammenarbeit mit dem indonesischen Konsulat und wünschen unserem neuen indonesischen Generalkonsul Acep Somantri und seiner Familie Gottes Segen.

Cookies make it easier for us to provide you with our services to EIKG / JKI. With the usage of our services you permit us to use cookies. Your settings will be saved for 365 days.